Preloader
  • Follow Us On :
AI Ubah Dunia Kerja: 40 Profesi Berisiko ‘Digantikan’ Versi Microsoft

AI Ubah Dunia Kerja: 40 Profesi Berisiko ‘Digantikan’ Versi Microsoft

Microsoft, lewat tim peneliti dan Microsoft Research, merilis laporan tentang skor keterapan AI generatif terhadap berbagai jenis pekerjaan. Hasilnya: setidaknya 40 profesi yang berbasis bahasa, komunikasi, atau tugas berulang diperkirakan berisiko tergantikan AI Detik InetBisnis.comCNN Indonesia.

40 Profesi Paling Rentan AI

Menurut laporan yang dikutip dari Detik, Kumparan, Bisnis, dan CNN Indonesia, berikut daftar 40 profesi yang paling berpotensi digantikan AI:

  1. Penerjemah & juru bahasa
  2. Sejarawan
  3. Pramugari & petugas transportasi penumpang
  4. Tenaga penjualan jasa / sales service
  5. Penulis & pengarang
  6. Staf layanan pelanggan (CS, teller)
  7. Pemrogram CNC
  8. Operator telepon/telemarketing
  9. Agen perjalanan & tiket
  10. Penyiar radio & DJ
  11. Makelar
  12. Dosen manajemen pertanian & keluarga
  13. Staf penjualan telepon (telemarketer)
  14. Resepsionis hotel
  15. Ilmuwan politik
  16. Reporter / jurnalis
  17. Ahli matematika
  18. Penulis teknis
  19. Korektor
  20. Host / hostess
  21. Editor
  22. Dosen bisnis
  23. Spesialis humas
  24. Promotor produk
  25. Agen iklan
  26. Petugas pembukaan rekening bank
  27. Asisten statistik
  28. Staf penyewaan mobil
  29. Ilmuwan data
  30. Penasihat keuangan pribadi
  31. Arsiparis
  32. Dosen ekonomi
  33. Pengembang web
  34. Analis manajemen
  35. Ahli geografi (ilmuwan bumi)
  36. Model
  37. Analis riset pasar
  38. Operator darurat / telekomunikasi publik
  39. Operator sentral telepon
  40. Dosen ilmu perpustakaan

Ciri umum pekerjaan ini: minim interaksi fisik, mudah dipindahkan ke sistem digital, dan memiliki tugas berulang yang bisa diotomatisasi

Perspektif Microsoft: Bukan Sekadar “Ganti Pekerjaan”

Kiran Tomlinson, peneliti senior Microsoft, menekankan bahwa tujuan utama studi ini bukan untuk menunjukkan AI akan menggantikan manusia, melainkan memperlihatkan sejauh mana AI bisa mendukung dan mengubah cara kerja manusia pada tugas-tugas tertentu

Meski demikian, banyak perusahaan—termasuk raksasa teknologi seperti Amazon dan IBM—sudah mulai mengurangi jumlah pegawai karena penggunaan AI untuk efisiensi

Bill Gates juga menyuarakan keprihatinannya bahwa AI mungkin akan menciptakan disrupsi besar tanpa diiringi penciptaan lapangan kerja baru yang cukup

Pendidikan dan Profesi ‘High-Skill’ Tak Lepas Dari Risiko

Cukup mengejutkan, pekerjaan yang membutuhkan tingkat pendidikan tinggi—seperti analis manajemen, jurnalis, ilmuwan politik, dosen ekonomi—ternyata berada dalam daftar berisiko tinggi karena model bahasa AI mampu menangani riset, penulisan, dan komunikasi kompleks

Profesi yang “Aman” dari AI (Untuk Saat Ini)

Sebaliknya, Microsoft juga mencantumkan sejumlah profesi yang saat ini relatif aman dari otomatisasi AI, terutama yang membutuhkan keahlian fisik, tangan langsung, atau interaksi manusia:

  • Pekerja lapangan (operator alat berat), teknisi, petugas pemadam kebakaran
  • Petugas medis & perawat
  • Tukang bangunan, tukang listrik, tukang ledeng, dan lain-lain

Bahkan Geoffrey Hinton—“bapak AI”—mengemukakan bahwa pekerjaan seperti tukang ledeng atau reparasi pipa sulit digantikan AI karena butuh penilaian langsung dan keterampilan tangan

Apa Artinya Bagi Dunia Kerja?

  1. Adaptasi adalah kunci – Menguasai tool AI dan memanfaatkan AI dalam pekerjaan bisa memperkuat posisi di era digital.
  2. Perubahan skill set – Pekerjaan yang lebih mengandalkan kreativitas, empati, dan interaksi manusia akan semakin dihargai.
  3. Tantangan regulasi sosial – Jika perusahaan bisa menggandakan output dengan lebih sedikit karyawan, maka sistem ekonomi dan sosial perlu menyesuaikan.

Kesimpulan :

  • AI generatif telah menunjukkan kemampuan besar dalam menangani pekerjaan berbasis bahasa dan tugas rutin.
  • Sebanyak 40 jenis profesi kini berpotensi terdampak signifikan Namun, AI saat ini belum bisa menggantikan profesi yang sangat bergantung pada keahlian manual dan interaksi fisik
  • Profesional masa depan harus fleksibel, belajar AI, dan fokus ke sisi manusia dalam pekerjaan mereka.

Rekomendasi Tindakan

  • Latih kemampuan AI: Mulai dengan kursus Copilot, ChatGPT, atau GitHub Copilot untuk integrasi dalam pekerjaan.
  • Bangun kompetensi soft skill: kreatifitas, komunikasi, pemecahan masalah, dan empati akan menjadi pembeda.
  • Pantau kebijakan & peluang baru: Pemerintah dan industri mungkin akan mengenalkan program pelatihan massal atau dukungan karier di era AI.