nobelakademi.id – Google resmi meluncurkan fitur penerjemahan suara secara real-time di platform konferensi video Google Meet. Inovasi ini memanfaatkan teknologi Large Language Audio Model (LLAM) besutan Google DeepMind, yang memungkinkan percakapan lintas bahasa berlangsung lebih natural dengan latensi sangat rendah.
Dalam keterangan persnya, Google menyebut LLAM mampu mempertahankan kejelasan terjemahan tanpa menghilangkan nuansa asli suara lawan bicara. “LLAM memungkinkan percakapan berlangsung secara natural dan lancar dengan seseorang dalam bahasa lain,” demikian pernyataan Google, dikutip dari TechCrunch, Selasa (20/5).
Multibahasa dengan Latensi Rendah
Fitur ini dirancang agar pengguna tetap mendengar samar-samar suara asli pembicara, namun secara bersamaan juga menerima terjemahan yang jelas dan sinkron. Dengan latensi yang minim, pengguna dapat melakukan obrolan multilingual secara lebih mulus dibandingkan teknologi penerjemahan sebelumnya.
Pada tahap awal, penerjemahan real-time tersedia dalam bahasa Inggris dan Spanyol. Google memastikan lebih banyak bahasa akan segera ditambahkan, termasuk Italia, Jerman, dan Portugis, dalam beberapa minggu mendatang.
Uji Coba untuk Pengguna Bisnis
Google menyampaikan bahwa penerjemahan ucapan ini mulai diuji untuk pelanggan Workspace tahun ini, terutama bagi kalangan bisnis yang membutuhkan komunikasi lintas bahasa secara instan. Saat ini, fitur tersebut masih tersedia dalam versi beta untuk pelanggan AI tertentu.
Bagi pengguna yang belum mendapatkan akses ke penerjemahan suara, Google Meet tetap menyediakan opsi penerjemahan teks. Fitur ini dapat diaktifkan melalui menu pengaturan dengan memilih bahasa terjemahan yang diinginkan.
Pertahankan Suara dan Ekspresi
Berbeda dengan tools penerjemah teks, teknologi baru ini tidak hanya mengubah bahasa secara instan, tetapi juga menjaga aspek penting lain seperti intonasi, nada, dan ekspresi pembicara. Dengan demikian, pengalaman komunikasi terasa lebih natural seolah berbincang langsung tanpa hambatan bahasa.
Kehadiran fitur ini menegaskan langkah Google dalam memperluas penerapan kecerdasan buatan untuk mendukung kolaborasi global. Jika pengembangan berjalan mulus, Google Meet berpotensi menjadi salah satu platform utama yang memfasilitasi komunikasi lintas bahasa secara real-time di dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari.